Senin, 26 April 2010

Allah Dari Segi Ilmu Pengetehuan Modern

"Itulah karunia Allah, diberikannya kepada barang siapa yang dikehendakinya. Dan Allah mempunyai karunia besar."(57 (21))

AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN

Iman dan Islam

Kepercayaan orang kepada Allah dahulu kala, hanya iman yang tidak diiringi dengan pembuktian-pembuktian nyata.
Tapi dimasa sekarang ini maka ilmu pengetahuan sudah membumbung setinggi-tingginya ini maka iman atau kepercayaan orang kepada Allah itu didiringi dengan pembuktian-pembuktian yang memuaskan.
Iman di abad modern sekarang ini adalah iman yang tegak di atas ilmu pengetahuan yang kuat menenangkan jiwa dan meyakinkan.

Iman dan para ahli ilmu pengetahuan

Ilmu modern menetapkan, bahwa makhluk ini dijadikandengan hikmah dan teratur dengan maksud untuk menjadikannya itu sudah jelas.
  • Socrates pernah berkata, "Tiap-tiap bagian dari makhluk ini menghadapkan kepada satu arah tujuan, dan tujuan ini menghadap pula kepada tujuan yang lebih jauh. Tujuan yang itu menghadap pula kepada yang lebih jauh lagi, akhirnya sampai pada suatu perhentian yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Yang demikian itu tidak mungkin akan terjadi dengan sendirinya".
  • Nicolas Leblanc pernah berkata, "Kekuasaan yang meletakkan benda-benda langit pada gugusan matahari, bintang mengedari matahari, disamping itu ada pula bintang-bintang lain yang mengikutinya denagn terus menerus menurut apa yang dikehendaki Allah, tidak mungkin hal yyang serupa itu akan terjadi dengan sendirinya."
  • Herbert Spencer yang terkenal sebagai seseorang yang terpaksa mengakui bahwa di balik makhluk ini menurut kenyataanya ada kekuasaan mutlak, adalah yang masuk akal.
  • Abraham Lincoln berkata, "Aku betul-betul merasa heran terhadap orang-orang yang memandang memperhatikan langit, menyaksikan kebesaran ciptaan Tuhan, sudah itu tidak percaya kepada Allah Tuhan yang menyaksikan alam semesta ini."
  • Kata Adangton, “Bahwa dibalik ala mini ada suatu ratio murni yang Maha Bijaksana yang mengatur segala-segalanya yaitu roh besar, Allah Subhana wa ta’ala.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar